Sabtu (5/9) pagi terbangun sudah jam 06.00, bergegas sholat subuh kemudian searching mau ke tempat mana kita pergi menjelajah Pandeglang. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk ke Tanjung Lesung. Mer, adek gw pagipagi ngajak untuk mencari sarapan sembari keliling kota Pandeglang. Ternyata di kota ini orang jual sarapan ga sebanyak kota-kota laen. Dan akhirnya, jauh-jauh ke Pandeglang kita sarapan nasi uduk juga.
Pulang sarapan jadi agak-agak males bergerak dan malah tertidur lagi, hingga akhirnya kita baru jalan jam 10.00. Ternyata perjalanan menuju Tanjung Lesung lumayan jauh, masih butuh 2 jam perjalanan dari Pandeglang. Jalanan sih sudah bagus, walau tidak rata.
Kakak Faishol begitu semangat melihat hamparan pasir di pantai. Kita yang sudah dari dulu menaham lapar, akhirnya memutuskan untuk mencari tempat makan, dan ternyata cuman hanya satu tempat makan. Tanjung lesung pengelolaanya sudah dipegang swasta, dengan tiket masuk seharga 40 rb/orang.
Sebelum memutuaskan untuk berenang kita menyew perahu untuk mengelilingi Pantai Tanjung Lesung dan melihat kehidupan bawah laut dengan perahu yang dirancang untuk bisa melihat terumbu karang dari dalam kapal. Panas dan sengatan matahari tak kita hiraukan, we just want happy that day.
Kakak yg tadinya takut malah akhirnya doyan banget berada di depan perahu untuk menikmati indahnya pantai.
Puas mengelilingi pantai dengan perahu, kakak udah ga sabar buat nyemplung ke air. Di siang bolong dengan teriknya matahari kita pun berenang tanpa peduli kulit menghitam.
Minggu (6/9) Pagi-pagi Linda sudah nyamperin ke kamar, akhirnya kita ketemu juga. Sembari berjalan menyelusuri bibir pantai karbol yang begitu indah kita bercerita ngalor ngidul, dan baru tau kalau ternyata komplek sepanjang karbol itu masih punya keluarga suami Linda.
Oh iya Linda di karbol negbuka usaha warung kecil-kecilan yang kata dia lumayan pendapatanya bisa buat tambah-tambahan jajan. Sampai akhirnya gw berpikir untuk membuka juga satu di kosan.
Ternyata stok makanan laut disini lumayan banyak, sambil nunggu adek jemput kita ngebakar ikan dan cumi tangkepan nelayan.
Kenyang makan, kemudian adek gw dateng bersama malaikat kecil gw. Dari awal aku udah yakin bahwa kakak pasti ngajak berenang melihat pantai karbol, walaupun kemarin sudah seharian berenang di Tanjung Lesung. Dan benar, begitu melihat pantai kakak udah merengek minta mandi. Dan lagi, di siang bolong kita mandi lagi dibawah terik matahari.
detik-detik sebelum kakak tiba-tiba muntah akibat kebanyakan minum air laut
Hari sudah semakin sore, dan kita harus dengan paksa menyudahi kegembiraan kakak berenang untuk kembali ke Jakarta. Sebenernya ga tega cuman, masih ada agenda yang kita datengin di Jakarta. Itulah sekelumit Liburan dadakan gw. Sebentar tapi sangat berharga.
Miss u kak..